“Aku
Yang Telah Hilang”
Oleh
: F.R’eak
Namaku
Bersih, aku sering dijumpai di mana-mana. Aku paling disukai oleh
sebagian orang. Orang-orang menyukaiku karena diriku yang amat menguntungkan.
Namun ada juga yang tidak senang terhadap diriku, yaitu orang-orang yang lebih
menyukai si Kotor. Aku dan Kotor adalah musuh yang tak akan bisa baikan
sampai kapan pun denganku. Aku mempunyai sahabat, dan mereka semua hampir sama
seperti diriku. Mereka adalah Indah, Sejuk, dan Sehat.
Sedangkan si Kotor juga mempunyai sahabat yang sama seperti dirinya. Mereka
adalah Sumpek, dan Penyakit.
Kala
itu aku dan sahabat-sahabatku sedang melintasi jalan. Dan aku melihat si Kotor
yang selalu berulah. Dia selalu saja membisiki orang-orang untuk membuang
sampah sembarangan.
#Di
jalan#
“Hey
Kotor!! Sedang apa kau? Mengapa kau lakukan itu? Itu adalah perbuatan yang
tidak baik!”
kataku padanya.
“Memangnya
kenapa??? bukankah ini lebih baik??” jawabnya.
“Apanya
yang baik??! Kau selalu saja membuat para manusia agar berbuat dosa! Sadarlah
engkau Kotor!” lanjutku.
“Hahaha...
memang para manusianya saja yang BODOH! Mengapa mereka semua mudah
untuk aku suruh-suruh! Dasar manusia yang
tak BERAKAL! Seperti HEWAN saja mereka!!” katanya dengan kasar.
“Hey!
Tidak semua manusia seperti apa yang kau katakan! Aku akan buktikan padamu,
jika
tidak semua manusia itu seperti apa yang
kau katakan!” jawabku.
“Baik,
kalau begitu kita berdua akan bertanding. Siapa yang paling banyak bisa
mengajak manusia untuk
berbuat seperti sifat kita masing-masing, itu yang akan menang...!”
ujarnya.
“Baik!
Aku terima tantanganmu...!” jawabku lantang.
Kami
berdua akhirnya bertanding. Aku akan buktikan padanya, bahwa manusia masih ada
yang memiliki kesadaran untuk lingkungannya dan bisa menjaga lingkungannya.
Ketikaku berjalan, aku melihat ada manusia yang membuang sampah pada tempatnya.
Bagus! Ini adalah orang pertama yang aku lihat. Aku akan mendekatinya.
#Mendekati
Manusia#
“Hey
manusia... engakau adalah orang baik, engkau masih pedu; terhadap lingkunganmu.
Aku salut padamu, tolong pertahankan
kebiasaan baikmu itu. Dan jika bisa, tolong ingatkan pada manusia yang lainnya...” bisikku pada manusia tersebut.
“Baik,
aku akan selalu menjaga lingkungan ini agar selalu bersih dan nyaman...” jawabnya.
Dan
ketika aku selesai membisikinya, ada seorang laki-laki nakal yang akan membuang
sampah ke arah belakang mobil yang sedang parkir. Ketika aku akan mendekatinya,
ternyata si Kotor telah mendahuluinya.
“Hey
nak, buang saja samaph sesuka hatimu. Jika perlu, ajak kawan-kawanmu untuk
membuang sampah seenaknya... aku
mendukungmu nak!!!” bisik Kotor pada anak laki-laki itu.
“Ya,
benar! Untuk apa aku harus mencari tempat sampah dahulu. Aku buang saja seenak
diriku. Toh gak ada peraturan yang
mengatur tentang ini. Dan tak ada polisi kebersihan pula...!” jawabnya dengan tatapan yang jahat.
Sial!
Aku telah didahului oleh si Kotor. Dan setelah aku melihat anak itu membuang
sampah seenaknya, manusia lain di sekitarnya juga mengikuti dirinya. 1, 2, 3,
4, dan 5 manusia-manusia itu makin banyak yang membuang sampah sembarangan.
“TIDAK!!!!!
Mengapa! Mengapa manusia mudah sekali untuk dipengaruhi oleh yang jelek!!!
Sadarlah manusia!!! Kalian telah berada
dalam bahaya. Sebentar lagi akan datang wabah penyakit yang menyiksa diri kalian....!!!! dan kalian semua telah
melupakan diriku!!!” teriakku di jalan.
Aku
akhirnya kalah dengan Kotor, dan aku tak akan pernah ada lagi di sini. Karena
para manusia telah melupakan diriku. Hari demi hari, akhirnya wabah-wabah
penyakit pun mulai berdatangan. Mulai dari penyakit batu, hingga paru-paru yang
terserang oleh bau yang tak sedap dari sampah tersebut.
Aku
ada jika kalian sadar dan peduli terhadap lingkungan. Jika lingkungan itu
bersih pasti tidak akan pernah ada yang namanya Sumpek dan Penyakit. Jika
lingkungan kalian Bersih, pasti juga akan tercipta Keindahan, Kesejukan, juga
Sehat. Semoga kalian para manusia bisa sadar akan itu semua.