Minggu, 22 Maret 2015

Puisi 2

Aneh
Oleh:M.Ackmal Seferagic

Sungguh mengerikan
Habitat yang telah lama dihuni
Seperti tak pernah ku kenali
Aneh... Aku bagaikan sendiri

Dibangun bersama-sama
Runtuhnya pun bersama
Mereka paham teorinya
Tapi,mengapa tak seirama?

Aneh.. Terasa aneh di sini
Terlihat teman hanya pikirkan jari jemari
Bagai dungu kuping kanan dan kiri
Aneh... Aku bagaikan sendiri

Senin, 16 Maret 2015

Puisi

Kacau
Oleh:M.Ackmal Seferagic

Entah harus kumulai dari mana
Diri ini bingung dalam fana
Dalam hati selalu bertanya
Apa yang harus aku lakukan?

Kertas putih ini selalu saja kosong
Namun mata dan mulut ini selalu terdiam
Tapi hati ini selalu saja berbicara
Namun fikiran ini selalu saja berkata-kata

Hahaha....
Tiba-tiba ku tertawa
Entah dari mana asalnya
Hingga senyap memeluk kembali

Sabtu, 14 Maret 2015

Lo Liat Aja Sendiri part Puisi

Bayangan Gelap
Oleh : F.R’eak

Pagi hari yang cerah,
Awal yang sangat indah
Duduk di depan monitor,
Sambil memainkan jari

Di temani secangkir kopi
Dan juga sebatang pisang goreng
Begitu nikmat hidup ini
Sungguh nikmat ku rasakan

Namun, terlintas di fikiranku,
Entah kemana jalan hidupku
Sesaat monitor itu redup
Ku berkaca diri di dalamnya

Siapakah diriku ini???
Sudah pantaskah aku menikmati hidup???
Sudah bisakah aku membahagiakannya???
Dan setelah lulus nanti, Aku mau ke mana???

Fikiran itu selalu memaksaku untuk menjawabnya
Aku bingung ingin ke mana...
Ibarat terperangkap dalam lingkaran hitam
Dan harus memilih dua pilihan



Teknologi atau bahasa???
Entah mau yang mana...
Ku pejamkan mataku sejenak
Dan setelah terbuka aku melihatnya...

Ya! Aku ada di sana!
Aku sedang bermain di depan motinor!
Oh! Tidak!!!
Aku ada di sana!
Aku sedang membaca ratusan buku dan menulis!

Akhhh!!! Semua membingungkanku
Sebenarnya yang mana yang terbaik???
Tak ada jawaban yang baik untukku
Dan tak ada yang bisa memberiku saran!!!

Mungkin, fikiran ini ku pendam sejenak
Dan saat ini, aku harus mengikuti naluriku
Ingin kemanakah dia, akan ku turuti
Seperti air yang mengalir....



Buat Mading PMR MAN 8 Jak-Tim

“Aku Yang Telah Hilang”
Oleh : F.R’eak
            Namaku Bersih, aku sering dijumpai di mana-mana. Aku paling disukai oleh sebagian orang. Orang-orang menyukaiku karena diriku yang amat menguntungkan. Namun ada juga yang tidak senang terhadap diriku, yaitu orang-orang yang lebih menyukai si Kotor. Aku dan Kotor adalah musuh yang tak akan bisa baikan sampai kapan pun denganku. Aku mempunyai sahabat, dan mereka semua hampir sama seperti diriku. Mereka adalah Indah, Sejuk, dan Sehat. Sedangkan si Kotor juga mempunyai sahabat yang sama seperti dirinya. Mereka adalah Sumpek, dan Penyakit.
            Kala itu aku dan sahabat-sahabatku sedang melintasi jalan. Dan aku melihat si Kotor yang selalu berulah. Dia selalu saja membisiki orang-orang untuk membuang sampah sembarangan.
#Di jalan#
“Hey Kotor!! Sedang apa kau? Mengapa kau lakukan itu? Itu adalah perbuatan yang tidak baik!” kataku padanya.
“Memangnya kenapa??? bukankah ini lebih baik??” jawabnya.
“Apanya yang baik??! Kau selalu saja membuat para manusia agar berbuat dosa! Sadarlah engkau Kotor!” lanjutku.
“Hahaha... memang para manusianya saja yang BODOH! Mengapa mereka semua mudah untuk aku suruh-suruh! Dasar manusia yang tak BERAKAL! Seperti HEWAN saja mereka!!” katanya dengan kasar.
“Hey! Tidak semua manusia seperti apa yang kau katakan! Aku akan buktikan padamu, jika tidak semua manusia itu seperti apa yang kau katakan!” jawabku.
“Baik, kalau begitu kita berdua akan bertanding. Siapa yang paling banyak bisa mengajak manusia untuk berbuat seperti sifat kita masing-masing, itu yang akan menang...!” ujarnya.
“Baik! Aku terima tantanganmu...!” jawabku lantang.
            Kami berdua akhirnya bertanding. Aku akan buktikan padanya, bahwa manusia masih ada yang memiliki kesadaran untuk lingkungannya dan bisa menjaga lingkungannya. Ketikaku berjalan, aku melihat ada manusia yang membuang sampah pada tempatnya. Bagus! Ini adalah orang pertama yang aku lihat. Aku akan mendekatinya.
#Mendekati Manusia#
“Hey manusia... engakau adalah orang baik, engkau masih pedu; terhadap lingkunganmu. Aku salut padamu, tolong pertahankan kebiasaan baikmu itu. Dan jika bisa, tolong ingatkan pada manusia yang lainnya...” bisikku pada manusia tersebut.
“Baik, aku akan selalu menjaga lingkungan ini agar selalu bersih dan nyaman...” jawabnya.
            Dan ketika aku selesai membisikinya, ada seorang laki-laki nakal yang akan membuang sampah ke arah belakang mobil yang sedang parkir. Ketika aku akan mendekatinya, ternyata si Kotor telah mendahuluinya.
“Hey nak, buang saja samaph sesuka hatimu. Jika perlu, ajak kawan-kawanmu untuk membuang sampah seenaknya... aku mendukungmu nak!!!” bisik Kotor pada anak laki-laki itu.
“Ya, benar! Untuk apa aku harus mencari tempat sampah dahulu. Aku buang saja seenak diriku. Toh gak ada peraturan yang mengatur tentang ini. Dan tak ada polisi kebersihan pula...!” jawabnya dengan tatapan yang jahat.
            Sial! Aku telah didahului oleh si Kotor. Dan setelah aku melihat anak itu membuang sampah seenaknya, manusia lain di sekitarnya juga mengikuti dirinya. 1, 2, 3, 4, dan 5 manusia-manusia itu makin banyak yang membuang sampah sembarangan.
“TIDAK!!!!! Mengapa! Mengapa manusia mudah sekali untuk dipengaruhi oleh yang jelek!!! Sadarlah manusia!!! Kalian telah berada dalam bahaya. Sebentar lagi akan datang wabah penyakit yang menyiksa diri kalian....!!!! dan kalian semua telah melupakan diriku!!!” teriakku di jalan.
            Aku akhirnya kalah dengan Kotor, dan aku tak akan pernah ada lagi di sini. Karena para manusia telah melupakan diriku. Hari demi hari, akhirnya wabah-wabah penyakit pun mulai berdatangan. Mulai dari penyakit batu, hingga paru-paru yang terserang oleh bau yang tak sedap dari sampah tersebut.
            Aku ada jika kalian sadar dan peduli terhadap lingkungan. Jika lingkungan itu bersih pasti tidak akan pernah ada yang namanya Sumpek dan Penyakit. Jika lingkungan kalian Bersih, pasti juga akan tercipta Keindahan, Kesejukan, juga Sehat. Semoga kalian para manusia bisa sadar akan itu semua.




Lo Liat Aja Sendiri part Puisi

“Antara Kami, Mereka, dan Dua Pemuda”
Oleh: F.R’eak


Senin pagi kala itu,
Aku dan sahabat pergi bersama
Kami yang merupakan sumber cahaya untuk mereka
Dan Mereka anak-anak kecil para pioneer

Canda tawa Kita lewati bersama
Bahagia Kita rasakan bersama
Di kala sedih pun juga
Begitu dekat Kami dan Mereka

Hasil Kami memetik kebahagiaan
Dengan adanya kejuaraan
Senanglah mereka yang disana
Ya! Di atas sana!

Hari pun berganti,
Kala itu ada Dua Pemuda yang menghampiri
Menghampiri yang Di atas sana
Entah membicarakan tentang apa

Terlihat sedikit senyum dari atas sana
Mungkin Di atas sana menyukai Dua Pemuda
Ya! Sangatlah suka
Dan akhirnya sumber cahaya ada dua



Cahaya putih dan cahaya merah
Kedua sumber cahaya tersebut,
Entah mengapa harus disatukan
Mungkin, perintah dari atas sana!

Sulit bagi Kami untuk itu semua
Ini mungkin pertanda,
Masa aktif Kami sebentar lagi
Yang akan terpendam oleh Dua Pemuda

Mungkin....
Mungkin iya, mungkin juga tidak
Tapi pandangan Kami sama,
Kami benar-benar akan terlupakan

Wahai cahaya merah...
Kami titipkan Mereka pada Dua Pemuda
Kami tak sanggup lagi merasakan sakit
Yang teramat sakit...

Lebih baik Kami tertusuk dibagian Jantung
Daripada dikuliti dan disiram air panas
Yang Kami rasakan saat ini,
Adalah sakit yang bukan main...

Lebih baik Kami pergi,
Dan berkata....
“Setidaknya Kami pernah berjuang”