“Bersahabat
Dengan Ajal”
Oleh : Nur Afifatur Rahma
Siang hari, aku merasa ada yang berbeda dari tubuhku.
Aku merasa tidak nyaman dalam tubuhku, akhir-akhir ini aku sering banget panas
dingin, pusing, lelah sekali. Tetapi panas dingin yang aku alami sekarang tidak
seperti biasanya merasa sangat berbeda sekali . Aku lemas, tak berdaya, badan
ku sulit untuk dilawan, rasanya ingin tiduran saja. Yaa Allah sakit apa
ini???aku tak pernah merasakan ini sebelumnya. Aku hanya tahu aku memiliki
penyakit asma dan fisik aku lemah, udah itu saja .
Daripada
didiamkan saja takut tambah parah, akhirnya aku menanyakan tentang keluhan
sakit yang aku derita.
“Mamah?
ko dede sering panas dingin,pusing,engga enak badan deh”,kataku.
“Itu
meriang aja ko.”kata mamah.
kalau
Cuma sakit itu aku bisa menahan dan melawannya namun ini aku tak kuasa
menahannya.
Saat aku iseng-iseng memegang leherku, saat aku
membersihkan leherku lalu aku memegangnya sebelah kanan dan kiri tanpa disadari
leherku sebelah kiri lebih besar ada jendolan yang lumayan besar. Aku
pegang-pegang tidak sakit, lalu ini apa? aku bertanya-tanya dalam diamku.
Saat aku mengobrol dengan mamah aku menanyakan jendolan
yang ada dileherku. “Mamah, dileher dede ada jendolan gitu, coba pegang deh”,(sambil
menarik tangan mamah).
mamah
memegang jendolan dileher ku. “wah iya ini ko ada jendolan? ini kayaknya
penyakit getah bening”. mamah mukanya sudah panik sambil berkata
“ini harus cepat-cepat di obati segera
takutnya tambah besar,kalau sudah besar harus di operasi. ayo berobat di
tradisional aja jangan dirumah sakit,kalau dirumah sakit pasti disuruh operasi.
Tanpa disadari aku mengalami penyakit ini biasa
aja,mengeluh sih iya cuma tidak dibawa pikiran karena takut setres kalau
dipikirkan terus. Saat ini aku duduk di bangku kelas 5 MI masih sangat muda
sekali usiaku namun Allah memberiku penyakit ini,Allah memberiku ujian yang
isinya hadiah terindah,Allah memberiku kecintaannya melalui memberiku penyakit
agar aku terus mengingat kepadaNya atas segala nikmatnya agar aku selalu
bersyukur atas karuniaNya.
Kata Mamah dulu sewaktu aku kecil aku sering banget
pingsan tidak sadarkan diri namun setelah aku tumbuh dewasa,pikiranku
dewasa,perilaku dewasa tentunya aku bisa dan berusaha melawan penyakit itu aku
tak pernah keluh kesah didepan teman-temanku,orang tua,dan pacar sendiri .aku
tidak mau dipandang orang lain lemah,aku ingin orang lain menganggapku sehat-sehat saja namun terkadang
jika penyakitku kambuh aku tak mampu melawannya kadang aku mengeluh didepan
teman dan pada akhirnya teman-temanku khawatir akan kondisiku seperti ini.aku
tak mau merepotkan orang lain dan buat orang lain khawatir terutama orang tuaku
yang sudah banyak memperhatikan ku sejak aku kecil sampai sekarang aku bingung
harus bagaimana membalasnya.
Setiap kali aku menyisir rambutku,rambutku selalu
rontok. jangankan untuk disir memegang kepalaku saja pasti ada sehelai rambut
yang berjatuhan.Yaa Allah pertanda apa ini? sudah kuserahkan hidup dan matiku
hanya untukMU.
Aku
pergi berobat bersama mamah yaitu berobat di tradisional tidak dirumah sakit,
waktunya seminggu sekali . aku disuruh bawa bengkoang enam buah butir lalu aku
diberi air yang airnya sudah didoakan oleh pak haji, kata pak haji nanti ba’da
isya airnya diminum dan kalau ingin tidur lehernya yang ada jendolannya
dikompres oleh bengkoang .
Alhamdulillah
hari demi hari jendolan itu kempes dan aku tidak panas dingin lagi.
Ketika malam telah sempurna datang, sediakanlah waktu
barang lima atau sepuluh menit berdiri dalam keremangan. lihatlah langit,amati
bintang,saksikan rembulan,kemudian renungkan segala yang biasanya kau lupakan
dibawah cahaya matahari. ingatlah masa kecilmu,apa yang membuat sangat bahagia
selagi bocah,daan apa yang membuatmu demikian gelisah. ingat lagi apa yang dulu
menjadi cita-cita dan mengapa sekarang kau tidak mewujudkannya. ingat
lagi,apakah dirimu hari ini adalah dirimu yang kau inginkan sepuluh tahun yang
lalu.kemudian pejamkan mata. bernapaslah yang dalam dan hembuskan. kemudian
buka kedua matamu dan carilah bintang yang paling terang...kenang lagi semua
cinta yang telah datang,kenang lagi bagaimana semua menghilang dan siapa yang
bertahan. kenang lagi perjalanan hidupmu,lalu ingatlah,kelak kau akan mati
dengan cara yang rahasia. bintang yang sedang kau saksikan sudah tiada jutaan
tahun yang lalu,tapi sejarahnya masih sampai padamu hari ini. masih
kemilau,masih berbinar,masih berkedip,terang mengagumkan. kelak kau akan
mati,semua impian akan berakhir,semua cinta akan musnah,dan bisakah kau
bayangkan..cahaya apa yang akan kau tinggalkan?
Pertannyaan ini yang selalu dalam pikiranku, jika aku
meninggal hari ini apakah aku sudah meninggalkan cahaya untuk kedua orang tuaku
yang telah melahirkan dan membesarkanku . Yaa Rabb engkau Maha Tau. rasanya
ingin mengeluh dihadapanmu,kemudian membawa luka dan beban yang kini sedangku
pikul dan naluriku berkata kenapa engkau memberi ujian ini?ujian ini sangat
berat untukku pikul Yaa Rabb. sungguh,sangat berat. aku ingat akan firman Allah
SWT : Ketika Allah rindu pada hambaNya Allah akan mengirim sebuah kado istimewa
melalui malaikat jibril yang isinya adalah ujian. dalah hadist Qudsi Allah
berfirman : “pergilah pada hambaKu lalu timpakan berbagai ujian padanya karena
aku rindu rintihannya(HR Thabrani dari Abu Umammah)
jangan
pernah mengeluh atas apa yanag diberikan Allah SWT, semua penyakit pasti ada
obatnya . Remember! nothing impossible(tidak ada yang mustahil didunia ini)
penyakit itu dilawan bukan dimanja jangan lupa juga berikhtiar dan berdoa
insyaAllah semuanya akan baik-baik saja.
Diketik
oleh : Nur Afifatur Rahma
Editor : F.R’eak Man.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar