Minggu, 06 September 2015

“Bersahabat Dengan Ajal” [Cerpen]

                                                 “Bersahabat Dengan Ajal”
                                                  Oleh : Nur Afifatur Rahma

Siang hari, aku merasa ada yang berbeda dari tubuhku. Aku merasa tidak nyaman dalam tubuhku, akhir-akhir ini aku sering banget panas dingin, pusing, lelah sekali. Tetapi panas dingin yang aku alami sekarang tidak seperti biasanya merasa sangat berbeda sekali . Aku lemas, tak berdaya, badan ku sulit untuk dilawan, rasanya ingin tiduran saja. Yaa Allah sakit apa ini???aku tak pernah merasakan ini sebelumnya. Aku hanya tahu aku memiliki penyakit asma dan fisik aku lemah, udah itu saja .
Daripada didiamkan saja takut tambah parah, akhirnya aku menanyakan tentang keluhan sakit yang aku derita.
“Mamah? ko dede sering panas dingin,pusing,engga enak badan deh”,kataku.
“Itu meriang aja ko.”kata mamah.
kalau Cuma sakit itu aku bisa menahan dan melawannya namun ini aku tak kuasa menahannya.

Saat aku iseng-iseng memegang leherku, saat aku membersihkan leherku lalu aku memegangnya sebelah kanan dan kiri tanpa disadari leherku sebelah kiri lebih besar ada jendolan yang lumayan besar. Aku pegang-pegang tidak sakit, lalu ini apa? aku bertanya-tanya dalam diamku.

Saat aku mengobrol dengan mamah aku menanyakan jendolan yang ada dileherku. “Mamah, dileher dede ada jendolan gitu, coba pegang deh”,(sambil menarik tangan mamah).
mamah memegang jendolan dileher ku. “wah iya ini ko ada jendolan? ini kayaknya penyakit getah bening”. mamah mukanya sudah panik sambil berkata
 “ini harus cepat-cepat di obati segera takutnya tambah besar,kalau sudah besar harus di operasi. ayo berobat di tradisional aja jangan dirumah sakit,kalau dirumah sakit pasti disuruh operasi.

Tanpa disadari aku mengalami penyakit ini biasa aja,mengeluh sih iya cuma tidak dibawa pikiran karena takut setres kalau dipikirkan terus. Saat ini aku duduk di bangku kelas 5 MI masih sangat muda sekali usiaku namun Allah memberiku penyakit ini,Allah memberiku ujian yang isinya hadiah terindah,Allah memberiku kecintaannya melalui memberiku penyakit agar aku terus mengingat kepadaNya atas segala nikmatnya agar aku selalu bersyukur atas karuniaNya.
Kata Mamah dulu sewaktu aku kecil aku sering banget pingsan tidak sadarkan diri namun setelah aku tumbuh dewasa,pikiranku dewasa,perilaku dewasa tentunya aku bisa dan berusaha melawan penyakit itu aku tak pernah keluh kesah didepan teman-temanku,orang tua,dan pacar sendiri .aku tidak mau dipandang orang lain lemah,aku ingin orang lain  menganggapku sehat-sehat saja namun terkadang jika penyakitku kambuh aku tak mampu melawannya kadang aku mengeluh didepan teman dan pada akhirnya teman-temanku khawatir akan kondisiku seperti ini.aku tak mau merepotkan orang lain dan buat orang lain khawatir terutama orang tuaku yang sudah banyak memperhatikan ku sejak aku kecil sampai sekarang aku bingung harus bagaimana membalasnya.

Setiap kali aku menyisir rambutku,rambutku selalu rontok. jangankan untuk disir memegang kepalaku saja pasti ada sehelai rambut yang berjatuhan.Yaa Allah pertanda apa ini? sudah kuserahkan hidup dan matiku hanya untukMU.

            Aku pergi berobat bersama mamah yaitu berobat di tradisional tidak dirumah sakit, waktunya seminggu sekali . aku disuruh bawa bengkoang enam buah butir lalu aku diberi air yang airnya sudah didoakan oleh pak haji, kata pak haji nanti ba’da isya airnya diminum dan kalau ingin tidur lehernya yang ada jendolannya dikompres oleh bengkoang .
Alhamdulillah hari demi hari jendolan itu kempes dan aku tidak panas dingin lagi.

Ketika malam telah sempurna datang, sediakanlah waktu barang lima atau sepuluh menit berdiri dalam keremangan. lihatlah langit,amati bintang,saksikan rembulan,kemudian renungkan segala yang biasanya kau lupakan dibawah cahaya matahari. ingatlah masa kecilmu,apa yang membuat sangat bahagia selagi bocah,daan apa yang membuatmu demikian gelisah. ingat lagi apa yang dulu menjadi cita-cita dan mengapa sekarang kau tidak mewujudkannya. ingat lagi,apakah dirimu hari ini adalah dirimu yang kau inginkan sepuluh tahun yang lalu.kemudian pejamkan mata. bernapaslah yang dalam dan hembuskan. kemudian buka kedua matamu dan carilah bintang yang paling terang...kenang lagi semua cinta yang telah datang,kenang lagi bagaimana semua menghilang dan siapa yang bertahan. kenang lagi perjalanan hidupmu,lalu ingatlah,kelak kau akan mati dengan cara yang rahasia. bintang yang sedang kau saksikan sudah tiada jutaan tahun yang lalu,tapi sejarahnya masih sampai padamu hari ini. masih kemilau,masih berbinar,masih berkedip,terang mengagumkan. kelak kau akan mati,semua impian akan berakhir,semua cinta akan musnah,dan bisakah kau bayangkan..cahaya apa yang akan kau tinggalkan?
Pertannyaan ini yang selalu dalam pikiranku, jika aku meninggal hari ini apakah aku sudah meninggalkan cahaya untuk kedua orang tuaku yang telah melahirkan dan membesarkanku . Yaa Rabb engkau Maha Tau. rasanya ingin mengeluh dihadapanmu,kemudian membawa luka dan beban yang kini sedangku pikul dan naluriku berkata kenapa engkau memberi ujian ini?ujian ini sangat berat untukku pikul Yaa Rabb. sungguh,sangat berat. aku ingat akan firman Allah SWT : Ketika Allah rindu pada hambaNya Allah akan mengirim sebuah kado istimewa melalui malaikat jibril yang isinya adalah ujian. dalah hadist Qudsi Allah berfirman : “pergilah pada hambaKu lalu timpakan berbagai ujian padanya karena aku rindu rintihannya(HR Thabrani dari Abu Umammah)

jangan pernah mengeluh atas apa yanag diberikan Allah SWT, semua penyakit pasti ada obatnya . Remember! nothing impossible(tidak ada yang mustahil didunia ini) penyakit itu dilawan bukan dimanja jangan lupa juga berikhtiar dan berdoa insyaAllah semuanya akan baik-baik saja.


Diketik oleh             : Nur Afifatur Rahma
Editor                      : F.R’eak Man.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar